PT.
PETROKIMIA GRESIK
PT. Petrokimia Gresik
merupakan produsen yang bergerak
di bidang produksi dan pemasaran produk pupuk serta industri
kimia yang lain. Dalam
upaya meningkatkan kinerja perusahaan, PT Petrokimia Gresik terus meningkatkan
pengawasan dalam upaya perencanaan dan pengelolaan risiko secara komprehensif
dengan melakukan perbaikan bisnis proses dan menyempurnakan semua kebijakan
serta sistem prosedur operasional Perseroan secara terintegrasi. Komitmen yang
diterapkan oleh perusahaan yaitu GCG (Good
Corporate Governance) dalam seluruh kegiatan usaha dan operasional perusahaan
yang ditujukan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan,
memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan
serta mendorong pengelolaan perusahaan agar lebih professional.
Dalam kegiatannya, PT.
Petrokimia Gresik melakukan kegiatan
komunikasi internal yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi sehingga terjadi proses pertukaran informasi diantara
batang-batang struktur organisasi. Selain itu, hubungan
dengan pihak internal yang ditujukan untuk menciptakan iklim kerja dan budaya
organisasi yang
baik sehingga kegiatan operasional perusahaan
akan berjalan dengan lancar.
- Sumber Daya Manusia
Peningkatan
jumlah karyawan setiap tahunnya merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh
perusahaan untuk menyeimbangkan antara pengembangan perusahaan dengan kebutuhan
pemenuhan sumber daya manusia pada masing-masing unit kerja. Dalam unit sumber
daya manusia, perusahaan berusaha memberikan kenyamanan bagi publik internalnya
agar mucul rasa loyalitas terhadap perusahaan, seperti karyawan, manager,
pemegang saham ataupun dengan keluarga karyawan yang diberikan keringanan cuti,
pengembangan diri, upah karyawan (termasuk uang lembur) serta tunjangan hari
tua (pensiunan).
a.
Jam
Kerja
PT.
Petrokimia Gresik menetapkan hari kerja mulai hari Senin sampai dengan Jumat
dari pukul 07.00 sampai dengan jam 16.00. Selain itu perusahaan juga menetapkan
bahwa karyawan yang bekerja lembur sesuai perintah dari kepala unit kerjanya
diberikan upah lembur yang ketentuan dan besarnya sesuai peraturan
perundangan-perundangan yang berlaku. Perusahaan menetapkan jenis cuti yang
terdiri dari cuti tahunan, cuti besar, cuti bersalin, cuti haid, dan cuti
diluar tanggungan perusahaan. Karyawan berhak mengambil cuti dan memperoleh
ijin meninggalkan pekerjaan karena alasan penting sesuai ketentuan yang
berlaku.
b.
Pengembangan
Karir atau Pelatihan
Pengembangan
diri dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan
karyawan, perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, baik dengan cara diusulkan oleh
atasan atau perusahaan, ataupun dengan cara mengajukan usulan untuk mengikuti
diklat penyegaran. Diklat penyegaran ini bersifat nonformal dan berlangsung
minimal setiap 1 tahun sekali untuk setiap departemen dengan agenda family gathering yang dilaksanakan di
luar kota dengan waktu 2 s/d 3 hari yang menjadi ciri khas budaya organisasi.
c.
Upah
Karyawan
PT.
Petrokimia Gresik menjamin bahwa upah yang diterima karyawan perusahan
merupakan formulasi sistem penggajian karyawan yang dinyatakan dalam golongan
yang ditetapkan terendah dengan golongan 1 di atas upah minimum yang
seharusnya diberikan, dan tertinggi golongan IV sesuai dengan tingkat
pendidikan, masa kerja, dan grading
yang ditetapkan. Bagi karyawan yang meninggal dalam menjalankan tugas
perusahaan diberikan kenaikan golongan 1 (satu) tingkat dan bagi karyawan yang
memasuki usia pensiun diberikan kenaikan golongan 1 (satu) tingkat sesuai
syarat dan ketentuan yang berlaku.
d.
Pensiunan
Karyawan
yang telah mencapai usia 56 tahun berhak menerima pensiun normal sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Karyawan sebelum menjalani pensiun normal diberikan masa
persiapan pensiun (MPP) selama 1 tahun dengan menerima gaji, jasa
produksi/bonus, dan THR keagamaan.
- Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan ditujukan dalam rangka untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT Petrokimia Gresik telah menetapkan
nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai landasan operasional, yaitu:
a. Mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan hidup dalam setiap
kegiatan operasional.
b. Memanfaatkan
profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.
c. Meningkatkan
inovasi untuk memenangkan bisnis
d. Mengutamakan
integritas di atas segala hal.
e. Berupaya
membangun semangat kelompok yang sinergistik.
Tanggung
jawab sosial terhadap karyawan dilakukan dengan menciptakan lingkungan tempat
kerja aman dan nyaman, memastikan dan memperbaiki kesehatan, keselamatan dan keamanan
(K3) karyawan. Manajemen K3 ini telah menjadi budaya perusahaan. Bentuk
pelatihan tersebut antara lain yaitu :
- Pelatihan Penanggulangan Darurat Pabrik. Karyawan mengikuti pelatihan melalui simulasi penanggulangan keadaan darurat pabrik dan dilakukan secara konsisten setiap tahun untuk menjaga kesigapan karyawan menghadapi situasi dan kondisi darurat.
- Setiap tahun dibulan Februari dalam rangka memperingati bulan K3 karyawan terlibat dalam kegiatan perlombaan K3 meliputi: Pemadaman Kebakaran, Breathing Apparatus, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), membuat Poster dan karya Tulis K3, serta lomba Pola Hidup Sehat. Kegiatan ini juga diikuti oleh anak perusahaan bahkan perusahaan yang berada di sekitar PT. Petrokimia Gresik.
- Etika Perusahaan
Standar
etika perusahaan dan standar perilaku perusahaan diatur dalam Pedoman Perilaku
Bisnis (PPB). Pedoman tersebut sebagai acuan moral dan etika bagi segenap
elemen perusahaan dalam menerapkan nilai-nilai dasar perusahaan untuk meraih
dan menjaga reputasi sebagai perusahaan yang unggul dan memiliki integritas.
- Pengelolaan Fraud
Manajemen
PT Petrokimia Gresik secara berkala berupaya untuk mengurangi risiko fraud (ketidakjujuran) dengan
bekerjasama dengan unit-unit bisnis dan memperketat kebijakan dan proses bisnis
untuk mencegah kasus serupa seperti penipuan tersebut.
- Kebijakan WBS (Whistle Blowing System Policy)
PT
Petrokimia Gresik mewajibkan seluruh elemen perusahaan untuk menyampaikan
laporan terkait dugaan terhadap pelanggaran peraturan perusahaan yang diatur
dalam Pedoman Perilaku Bisnis (PPB). Seluruh elemen perusahaan diharapkan
mencermati setiap pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran terhadap pedoman ini
untuk meminimalisisr jumlah pelaporan pelanggaran kepada Kepala Satuan
Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan (Sesper). Selanjutnya Kepala
SPI dan Sesper wajib menindaklanjuti laporan tersebut sesuai ketentuan yang
berlaku. Untuk pelapor atas tindakan pelanggaran yang terjadi, diberikan
perlindungan berupa penyembunyian identitas pelapor sehingga prosedur masih
tetap dapat berjalan.
- Manajemen Resiko
Manajemen
resiko yang diterapkan
oleh PT. Petrokimia Gresik sebagai serangkaian metode dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola resiko,
meliputi proses identifikasi resiko,
pengukuran resiko,
pengendalian resiko,
dan pemantauan resiko
dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
unit kerja. Oleh sebab itu, salah satu wujud komitmen implementasi GCG
adalah dibentuknya Biro Manajemen Resiko
di bawah Kompartemen Perencanaan dan Pengendalian Usaha, di bawah Direktur
Komersil.
PERUSAHAAN
LISTRIK NEGARA (PLN)
Gambaran Umum
Perusahaan
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah suatu perusahaan negara yang
pengelolaannya ditujukan untuk melayani masyarakat. Sebagai perusahaan pemerintah, PLN dapat dikategorikan sebagai perusahaan jasa kelistrikan yang
mengandalkan kualitas pelayanan jasa yang diberikan pada masyarakat. PLN juga merupakan perusahaan yang
memproduksi listrik melalui unit-unit pembangkitnya.
Secara internal PT. PLN (Persero) dituntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang tangguh dan professional sehingga memiliki daya saing secara global. Fokus yang harus diperhatikan oleh PT. PLN (Persero)
adalah economy, efficiency,
effectiveness, equity and performance. Dengan kondisi seperti ini, peranan PT.PLN
(Persero) dapat berfungsi sebagai pemacu utama pertumbuhan dan pengembangan ekonomi daerah (engine
of growth dan sebagai
center of economic activity).
Budaya organisasi merupakan pemegang peran penting dalam pencapaian target
perusahaan. Budaya baru
yang dikembangkan perusahaan telah ditetapkan PT. PLN
(Persero) melalui pedoman perilaku (code of
conduct) menjelaskan bagaimana hubungan yang
seharusnya terjadi antara atasan terhadap bawahan, bawahan terhadap atasan dan juga hubungan dengan rekan kerja. Di dalam buku yang ditetapkan oleh Kantor Pusat PT.
PLN (Persero) tersebut juga sudah menerangkan visi
PT. PLN (Persero),
yaitu diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang
bertumbuh kembang,
ungul dan terpercaya dengan bertumbuh pada potensi insani. Dari pengertian visi ini dapat dilihat adanya kebutuhan akan pengembangan potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, sehingga karyawan dapat membawa perusahaan terus berkembang juga unggul dalam bidangnya. Pengembangan potensi individu ini sangat bergantung kepada bagaimana perusahaan membentuk pengembangan karir pegawai, dan hal ini sangat berpengaruh pada budaya perusahaan.
Dalam Codec of conduct
(Buku Pedoman Perilaku) banyak penjelasan tentang perilaku sebagai pemimpin hingga dengan pihak eksternal diantaranya:
·
SEMANGAT
KEPEMIMPINAN
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang
menggairahkan, saling percaya,
etikal, inovatif, saling peduli,
serta penuh semangat pengabdian, maka kepeminpinan perlu dipraktekkan dengan semangat berikut ini :
ü Pelayanan Publik
ü Egaliter. Pemimpin memperlakukan dan melayani anggota sebagai
rekan kerja yang setara, sehingga kontribusi yang diberikan karyawan terhadap
perusahaan dapat maksimal.
ü Non
– Diskriminatif. Manajerial PT PLN
berkeyakinan bahwa untuk mencapai hasil terbaik, karyawan harus mendapat
perlakuan yang sama untuk maju dan berkembang.
ü Kebersamaan. Pemimpin berperan menyadarkan para anggota tentang
pentingnya kerjasama guna mencapai hasil terbaik dan melindungi kepentingan
bersama.
ü Apresiatif. Pemimpin berkeyakinan menghargai dan memberikan reward
kepada karyawan dengan prestasi kerja, untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan.
ü Keteledanan
Dampak dari diterapkannya perilaku kepemimpinan diatas
menyebabkan iklim perusahaan yang baik. Kepemimpinan yang dipraktekan
manajerial menyebabkan anggota tidak canggung dan terdorong untuk memunculkan
potensi dan kapabilitas terbaiknya untuk menghasilkan kinerja yang optimal bagi
perusahaan.
·
KEANGGOTAAN
YANG BERTANGGUNG JAWAB
Anggota merasa bangga terhadap perusahaannya,
menyenangi pekerjaannya,
menghargai sesama anggota, puas lahir batin dari kerjanya, dijalankan dengan rasa penuh tanggung jawab, dengan semangat berikut ini:
ü Kualitas Kehidupan Lebih Baik
ü Kredibilitas
ü Kepedulian
ü Pembaharuan Berkelanjutan
·
HUBUNGAN
PROFESIONAL ANTAR ANGGOTA
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan hanya dapat diwujudkan dengan tekad kuat seluruh jajaran membangun dan mengembangkan jalinan hubungan kerja diantara sesama anggota, dengan berpegang teguh pada semangat berikut ini :
ü Kekitaan
ü Saling Percaya
ü Maju Bersama
ü Belajar Organisasional
Budaya yang
berusaha diterapkan bagi keanggotaan PT PLN ini berdampak baik bagi kinerja
anggota yang mencerminkan suasana kebersamaan inklusif dan akrab, namun tetap
menjaga profesionalitas, dan etika dalam bekerja. Budaya organisasi antar
anggota PT PLN biasa diwujudkan dengan saling belajar dan bertukar pikiran,
bukan budaya persaingan yang kompetitif. Hal ini berbeda dengan perusahaan
swasta yang lebih kompetitif diantara para anggotanya, sehingga konflik juga
lebih sering muncul.
·
HUBUNGAN
DENGAN PIHAK EKSTERNAL
Menciptakan nilai bagi masyarakat dan mencapai kemajuan yang maksimal dan menjalin hubungan professional dengan semua pelanggan dan mitra usaha dengan digerakkan oleh hasrat untuk saling menguntungkan dan maju bersama, seperti tercermin dari semangat berikut:
ü Keadilan
ü Profesional
ü Kesetaraan
ü Kewargaan korporat yang terhormat
ü Kejujuran
Budaya perusahaan PT. PLN (Persero) dapat disimpulkan kedalam Pedoman Perilaku yang berisi
SIPP, seperti berikut:
Saling Percaya (Mutual Trust)1. Saling menghargai
2. Beritikad baik
3. Transparan
Integritas (Integrity)
1. Jujur dan menjaga komitmen
2. Taat aturan dan bertanggung jawab
3. Keteladanan
Peduli (Care)
1. Proaktif dan saling membantu
2. Memberi yang terbaik
3. Menjaga citra perusahaan
Pembelajar (Continuous Learning)
1. Belajar berkelanjutan dan beradaptasi
2. Berbagi pengetahuan dan pengalaman
3. Berinovasi