Tuesday, 25 March 2014

BUDAYA ORGANISASI PERUSAHAAN PETROKIMIA GRESIK DAN PLN


PT. PETROKIMIA GRESIK
PT. Petrokimia Gresik merupakan produsen yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran produk pupuk serta industri kimia yang lain. Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan, PT Petrokimia Gresik terus meningkatkan pengawasan dalam upaya perencanaan dan pengelolaan risiko secara komprehensif dengan melakukan perbaikan bisnis proses dan menyempurnakan semua kebijakan serta sistem prosedur operasional Perseroan secara terintegrasi. Komitmen yang diterapkan oleh perusahaan yaitu GCG (Good Corporate Governance) dalam seluruh kegiatan usaha dan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan, memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan serta mendorong pengelolaan perusahaan agar lebih professional.
Dalam kegiatannya, PT. Petrokimia Gresik melakukan kegiatan komunikasi internal yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi sehingga terjadi proses pertukaran informasi diantara batang-batang struktur organisasi. Selain itu, hubungan dengan pihak internal yang ditujukan untuk menciptakan iklim kerja  dan budaya organisasi yang baik sehingga kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
  1. Sumber Daya Manusia
Peningkatan jumlah karyawan setiap tahunnya merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh perusahaan untuk menyeimbangkan antara pengembangan perusahaan dengan kebutuhan pemenuhan sumber daya manusia pada masing-masing unit kerja. Dalam unit sumber daya manusia, perusahaan berusaha memberikan kenyamanan bagi publik internalnya agar mucul rasa loyalitas terhadap perusahaan, seperti karyawan, manager, pemegang saham ataupun dengan keluarga karyawan yang diberikan keringanan cuti, pengembangan diri, upah karyawan (termasuk uang lembur) serta tunjangan hari tua (pensiunan).
a.      Jam Kerja
PT. Petrokimia Gresik menetapkan hari kerja mulai hari Senin sampai dengan Jumat dari pukul 07.00 sampai dengan jam 16.00. Selain itu perusahaan juga menetapkan bahwa karyawan yang bekerja lembur sesuai perintah dari kepala unit kerjanya diberikan upah lembur yang ketentuan dan besarnya sesuai peraturan perundangan-perundangan yang berlaku. Perusahaan menetapkan jenis cuti yang terdiri dari cuti tahunan, cuti besar, cuti bersalin, cuti haid, dan cuti diluar tanggungan perusahaan. Karyawan berhak mengambil cuti dan memperoleh ijin meninggalkan pekerjaan karena alasan penting sesuai ketentuan yang berlaku.

b.      Pengembangan Karir atau Pelatihan
Pengembangan diri dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan karyawan, perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, baik dengan cara diusulkan oleh atasan atau perusahaan, ataupun dengan cara mengajukan usulan untuk mengikuti diklat penyegaran. Diklat penyegaran ini bersifat nonformal dan berlangsung minimal setiap 1 tahun sekali untuk setiap departemen dengan agenda family gathering yang dilaksanakan di luar kota dengan waktu 2 s/d 3 hari yang menjadi ciri khas budaya organisasi.
c.       Upah Karyawan
PT. Petrokimia Gresik menjamin bahwa upah yang diterima karyawan perusahan merupakan formulasi sistem penggajian karyawan yang dinyatakan dalam golongan yang ditetapkan terendah dengan golongan 1 di atas upah minimum yang seharusnya diberikan, dan tertinggi golongan IV sesuai dengan tingkat pendidikan, masa kerja, dan grading yang ditetapkan. Bagi karyawan yang meninggal dalam menjalankan tugas perusahaan diberikan kenaikan golongan 1 (satu) tingkat dan bagi karyawan yang memasuki usia pensiun diberikan kenaikan golongan 1 (satu) tingkat sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

d.      Pensiunan
Karyawan yang telah mencapai usia 56 tahun berhak menerima pensiun normal sesuai dengan peraturan yang berlaku. Karyawan sebelum menjalani pensiun normal diberikan masa persiapan pensiun (MPP) selama 1 tahun dengan menerima gaji, jasa produksi/bonus, dan THR keagamaan.

  1. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan ditujukan dalam rangka untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT Petrokimia Gresik telah menetapkan nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai landasan operasional, yaitu:
a.       Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasional.
b.      Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.
c.       Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis
d.      Mengutamakan integritas di atas segala hal.
e.       Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik.
Tanggung jawab sosial terhadap karyawan dilakukan dengan menciptakan lingkungan tempat kerja aman dan nyaman, memastikan dan memperbaiki kesehatan, keselamatan dan keamanan (K3) karyawan. Manajemen K3 ini telah menjadi budaya perusahaan. Bentuk pelatihan tersebut antara lain yaitu :
  1. Pelatihan Penanggulangan Darurat Pabrik. Karyawan mengikuti pelatihan melalui simulasi penanggulangan keadaan darurat pabrik dan dilakukan secara konsisten setiap tahun untuk menjaga kesigapan karyawan menghadapi situasi dan kondisi darurat.
  2. Setiap tahun dibulan Februari dalam rangka memperingati bulan K3 karyawan terlibat dalam kegiatan perlombaan K3 meliputi: Pemadaman Kebakaran, Breathing Apparatus, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), membuat Poster dan karya Tulis K3, serta lomba Pola Hidup Sehat. Kegiatan ini juga diikuti oleh anak perusahaan bahkan perusahaan yang berada di sekitar PT. Petrokimia Gresik.

  1. Etika Perusahaan
Standar etika perusahaan dan standar perilaku perusahaan diatur dalam Pedoman Perilaku Bisnis (PPB). Pedoman tersebut sebagai acuan moral dan etika bagi segenap elemen perusahaan dalam menerapkan nilai-nilai dasar perusahaan untuk meraih dan menjaga reputasi sebagai perusahaan yang unggul dan memiliki integritas.

  1. Pengelolaan Fraud
Manajemen PT Petrokimia Gresik secara berkala berupaya untuk mengurangi risiko fraud (ketidakjujuran) dengan bekerjasama dengan unit-unit bisnis dan memperketat kebijakan dan proses bisnis untuk mencegah kasus serupa seperti penipuan tersebut.


  1. Kebijakan WBS (Whistle Blowing System Policy)
PT Petrokimia Gresik mewajibkan seluruh elemen perusahaan untuk menyampaikan laporan terkait dugaan terhadap pelanggaran peraturan perusahaan yang diatur dalam Pedoman Perilaku Bisnis (PPB). Seluruh elemen perusahaan diharapkan mencermati setiap pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran terhadap pedoman ini untuk meminimalisisr jumlah pelaporan pelanggaran kepada Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan (Sesper). Selanjutnya Kepala SPI dan Sesper wajib menindaklanjuti laporan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk pelapor atas tindakan pelanggaran yang terjadi, diberikan perlindungan berupa penyembunyian identitas pelapor sehingga prosedur masih tetap dapat berjalan.

  1. Manajemen Resiko
Manajemen resiko yang diterapkan oleh PT. Petrokimia Gresik sebagai serangkaian metode dan prosedur yang digunakan untuk mengelola resiko, meliputi proses identifikasi resiko, pengukuran resiko, pengendalian resiko, dan pemantauan resiko dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja. Oleh sebab itu, salah satu wujud komitmen implementasi GCG adalah dibentuknya Biro Manajemen Resiko di bawah Kompartemen Perencanaan dan Pengendalian Usaha, di bawah Direktur Komersil.


PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)
Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah suatu perusahaan negara yang pengelolaannya ditujukan untuk melayani masyarakat. Sebagai perusahaan pemerintah, PLN dapat dikategorikan sebagai perusahaan jasa kelistrikan yang mengandalkan kualitas pelayanan jasa yang diberikan pada masyarakat. PLN juga merupakan perusahaan yang memproduksi listrik melalui unit-unit pembangkitnya.
Secara internal PT. PLN (Persero) dituntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang tangguh dan professional sehingga memiliki daya saing secara global. Fokus yang harus diperhatikan oleh PT. PLN (Persero) adalah economy, efficiency, effectiveness, equity and performance. Dengan kondisi seperti ini, peranan PT.PLN (Persero) dapat berfungsi sebagai pemacu utama pertumbuhan dan pengembangan ekonomi daerah (engine of growth dan sebagai center of economic activity).
Budaya organisasi merupakan pemegang peran penting dalam pencapaian target perusahaan. Budaya baru yang dikembangkan perusahaan telah ditetapkan PT. PLN (Persero) melalui pedoman perilaku (code of conduct) menjelaskan bagaimana hubungan yang seharusnya terjadi antara atasan terhadap bawahan, bawahan terhadap atasan dan juga hubungan dengan rekan kerja. Di dalam buku yang ditetapkan oleh Kantor Pusat PT. PLN (Persero) tersebut juga sudah menerangkan visi PT. PLN (Persero), yaitu diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, ungul dan terpercaya dengan bertumbuh pada potensi insani. Dari pengertian visi ini dapat dilihat adanya kebutuhan akan pengembangan potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, sehingga karyawan dapat membawa perusahaan terus berkembang juga unggul dalam bidangnya. Pengembangan potensi individu ini sangat bergantung kepada bagaimana perusahaan membentuk pengembangan karir pegawai, dan hal ini sangat berpengaruh pada budaya perusahaan.
Dalam Codec of conduct (Buku Pedoman Perilaku) banyak penjelasan tentang perilaku sebagai pemimpin hingga dengan pihak eksternal diantaranya:
·         SEMANGAT KEPEMIMPINAN
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang menggairahkan, saling percaya, etikal, inovatif, saling peduli, serta penuh semangat pengabdian, maka kepeminpinan perlu dipraktekkan dengan semangat berikut ini :
ü  Pelayanan Publik
ü  Egaliter. Pemimpin memperlakukan dan melayani anggota sebagai rekan kerja yang setara, sehingga kontribusi yang diberikan karyawan terhadap perusahaan dapat maksimal.
ü  Non – Diskriminatif. Manajerial PT PLN berkeyakinan bahwa untuk mencapai hasil terbaik, karyawan harus mendapat perlakuan yang sama untuk maju dan berkembang.
ü  Kebersamaan. Pemimpin berperan menyadarkan para anggota tentang pentingnya kerjasama guna mencapai hasil terbaik dan melindungi kepentingan bersama.
ü  Apresiatif. Pemimpin berkeyakinan menghargai dan memberikan reward kepada karyawan dengan prestasi kerja, untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
ü  Keteledanan
Dampak dari diterapkannya perilaku kepemimpinan diatas menyebabkan iklim perusahaan yang baik. Kepemimpinan yang dipraktekan manajerial menyebabkan anggota tidak canggung dan terdorong untuk memunculkan potensi dan kapabilitas terbaiknya untuk menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan.

·         KEANGGOTAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Anggota merasa bangga terhadap perusahaannya, menyenangi pekerjaannya, menghargai sesama anggota, puas lahir batin dari kerjanya, dijalankan dengan rasa penuh tanggung jawab, dengan semangat berikut ini:
ü  Kualitas Kehidupan Lebih Baik
ü  Kredibilitas
ü  Kepedulian
ü  Pembaharuan Berkelanjutan

·         HUBUNGAN PROFESIONAL ANTAR ANGGOTA
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan hanya dapat diwujudkan dengan tekad kuat seluruh jajaran membangun dan mengembangkan jalinan hubungan kerja diantara sesama anggota, dengan berpegang teguh pada semangat berikut ini :
ü  Kekitaan
ü  Saling Percaya
ü  Maju Bersama
ü  Belajar Organisasional
Budaya yang berusaha diterapkan bagi keanggotaan PT PLN ini berdampak baik bagi kinerja anggota yang mencerminkan suasana kebersamaan inklusif dan akrab, namun tetap menjaga profesionalitas, dan etika dalam bekerja. Budaya organisasi antar anggota PT PLN biasa diwujudkan dengan saling belajar dan bertukar pikiran, bukan budaya persaingan yang kompetitif. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta yang lebih kompetitif diantara para anggotanya, sehingga konflik juga lebih sering muncul.

·         HUBUNGAN DENGAN PIHAK EKSTERNAL
Menciptakan nilai bagi masyarakat dan mencapai kemajuan yang maksimal dan menjalin hubungan professional dengan semua pelanggan dan mitra usaha dengan digerakkan oleh hasrat untuk saling menguntungkan dan maju bersama, seperti tercermin dari semangat berikut:
ü  Keadilan
ü  Profesional
ü  Kesetaraan
ü  Kewargaan korporat yang terhormat
ü  Kejujuran
Budaya perusahaan PT. PLN (Persero) dapat disimpulkan kedalam Pedoman Perilaku yang berisi SIPP, seperti berikut:
Saling Percaya (Mutual Trust)
1. Saling menghargai
2. Beritikad baik
3. Transparan
Integritas (Integrity)
1. Jujur dan menjaga komitmen
2. Taat aturan dan bertanggung jawab
3. Keteladanan
Peduli (Care)
1. Proaktif dan saling membantu
2. Memberi yang terbaik
3. Menjaga citra perusahaan
Pembelajar (Continuous Learning)
1. Belajar berkelanjutan dan beradaptasi
2. Berbagi pengetahuan dan pengalaman
3. Berinovasi